1. Gereja abad Modern
Mengenai perkembangan gereja pada zaman modern, kita tidak bisa mengabaikan begitu saja situasi dunia tempat gereja berada saat itu. Modernisasi yang ditandai dengan perkembangan iptek sering kali muncul melalui jaringan globalisasi, industrialisasi. Namun, satu hal yang pasti bahwa situasi semacam ini menempatkan gereja pada situasi yang bertentangan. Di satu sisi, gereja tidak bisa menolak segala perkembangan dunia yang semakin maju. Gereja justru harus mengambil bagian di dalamnya, bahkan dalam upaya untuk meningkatkan misi atau pelayanannya bagi dunia. Pada saat yang sama, di lain pihak, gereja diancam oleh segala dampak negatif perkembangan iptek. Dalam situasi semacam ini, gereja tidak bisa lagi menempatkan diri sebagai tuan melalui teologinya. Namun sebaliknya, gereja harus menjadi hamba yang melayani demi pewartaan Kristus yang hidup. Gereja tidak harus tertutup dan menghindari situasi ini.Sebaliknya, gereja harus terbuka terhadap doktrin-doktrin serta berbagai ajaran etikanya. Gereja harus berupaya untuk menjawab berbagai pertanyaan melalui jawaban-jawaban yang ada, Gereja juga perlu untuk mengembangkan serta memperlengkapi diri, dengan membangun cara hidup jemaat yang baik. Dalam semuanya itu, sebagai lembaga keagamaan yang mandiri, gereja mengemban fungsi dan otoritas yang bebas. Mampu Bersaksi, melayani, dan bersekutu, itulah panggilan gereja di dunia.
2. Tantangan yang di hadapi gereja abad modern
Dalam mempelajari gereja abad modern kita juga melihat bagaimana cara hidup jemaat pertama yang digambarkan dalam Alkitab memang merupakan cara hidup yang harus di teladani oleh jemaat gereja saat ini. Apakah cara hidup gereja saat ini lebih baik, atau lebih buruk, atau sama saja dengan cara hidup jemaat mula-mula perlu dilihat dari berbagai sudut pandang. Bagaimanapun, setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. mengenai cara hidup gereja modern.
1. Masalah yang Dihadapi Jemaat Gereja Modern
Tantangan gereja masa kini berbeda dengan tantangan jemaat gereja mula-mula. Hal tersebut menyebabkan beberapa hal dari cara hidup dari jemaat gereja mula-mula tidak cukup relefan, atau sulit untuk dilakukan oleh jemaat gereja saat ini. Berikut ini beberapa permasalahan yang muncul dalam kehidupam jemaat gereja modern:
Sikap individualis yang muncul dalam diri beberapa anggota jemaat. Berbeda dengan jemaat mula-mula yang sehati dan sejiwa, dan menjadikan kepunyaannya sebagai milik bersama, dalam gereja modern terdapat sikap individualis yang mengurangi relasi simpati empati antar jemaat. Tak jarang mengakibatkan jemaat yang satu dengan yang lainnya tidak bersatu, berjalan menurut pemahamannya sendiri. Sehingga tidak terjadi persatuan dimana antarjemaat saling membangun satu sama lain, untuk tetap bersandar pada Kristus.
Teknologi modern yang terus berkembang dikatakan dapat mendekatkan yang jauh, tapi juga menjauhkan yang dekat. Hal tersebut juga sangat berpengaruh dalam kehidupan jemaat gereja (baca: renungan singkat kristen). Membuat jemaat sibuk dengan dunia maya, sehingga malah membuatnya menjauh dari jemaat yang dekat. Mengurangi waktu bersekutu antar jemaat, sehingga kurangnya rasa kesatuan dan penguatan antar jemaat gereja modern.
Tuntutan kerja ini semakin bertambah, membuat waktu jemaat modern banyak tersita oleh pekerjaannya masing-masing. Sehingga jangankan untuk bersekutu dengan saudara seiman, bahkan mereka kesulitan untuk menyisihkan waktu untuk keluarga atau untuk pribadinya sendiri. Dengan begitu satu hati antar jemaat tidak terbangun, sebab relasi antar jemaat tidak cukup dekat. Seringkali jemaat datang ke tempat ibadah hanya sebagai rutinitas, untuk memenuhi kewajiban agama. Tidak menyadari kebutuhan untuk saling menguatkan, dan saling menolong antar sesama jemaat gereja.
Perbedaan tingkat kekayaan antar jemaat yang satu dengan yang lainnya juga menjadi masalah. Seringkali ketika jemaat yang lebih kaya ingin mempererat persatuan dengan jemaat yang kurang mampu, jemaat yang kurang mampu tersebut merasa minder dan malah menjauhkan diri. Demikian juga sebaliknya, kadang ada jemaat yang kurang mampu ingin mempererat persatuan dengan jemaat yang kaya, jemaat yang kaya merasa takut bahwa jemaat yang kurang mampu tersebut ingin mengambil manfaat dari kekayaannya, padahal sebenarnya tidak begitu.
Dalam melihat tantangan yang di hadapi adapun contoh yang dapat dilihat dari keteladanan jemaat mula-mula yang kini diterapkan dalam cara hidup jemaat gereja modern:
Rasa rindu dan haus akan Allah, akan Firman-Nya. Sehingga anggota jemaat gereja terdorong untuk melakukan pelayanan gereja dengan sungguh-sungguh dan sukarela. Berdoa, saat teduh, membaca firman Allah dengan rajin didorong oleh rasa rindu untuk menjadi lebih dekat, lebih mengenal Allah.
Semangat untuk berkumpul dan bersekutu dengan sesama anggota jemaat gereja lainnya. Saling mendukung dalam iman, menguatkan yang lemah, menghibur yang sedih, membantu yang kekurangan.
Melakukan Perjamuan Kudus agar jemaat gereja senantiasa diingatkan akan penderitaan dan penebusan Tuhan Yesus, serta janji Tuhan Yesus bagi orang percaya.
Bersekutu dalam doa.
Comments