A. Perjalanan misi Rasul Petrus sampai penyaliban dikota Roma
“Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku” (1 Pet 5:13). Dari surat 1 Petrus ini, kita tahu bahwa Petrus berada di Babilon pada waktu dia menulis surat.
1. Babilon adalah nama lain dari Roma. Kita dapat melihat di kitab Wahyu, dimana para malaikat mengatakan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.”(Why 17:5). Dan lebih lanjut dikatakan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci” (Why 18:2).
2. Bahwa Babilon yang digunakan dalam 1 Pet 5:13, merujuk kepada Roma diteguhkan oleh St. Clement dari Alexandria, seperti yang ditulis oleh Eusebius “Dia juga mengatakan bahwa Petrus menyebut Markus dalam suratnya yang pertama dan bahwa dia menuliskannya di Roma, yang digambarkan sebagai Babilon di dalam perkataan ‘..dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku’.”
Bukti dari Bapa Gereja:
1. St.Irenaeus, mengatakan bahwa Matius menulis Injil ketika Petrus dan Paulus mewartakan di Roma dan meletakkan pondasi Gereja. Kemudian lebih lanjut dikatakan bahwa Linus adalah penerus dari Petrus, atau sebagai Paus yang kedua, dilanjutkan oleh Anackletus (Cletus) dan kemudian Clement dari Roma.
2. St. Clement of Alexandria menuliskan “Ketika Petrus berkotbah tentang Firman Tuhan secara publik di Roma, dan menyatakan kabar gembira oleh kuasa Roh Kudus, dan banyak orang yang hadir meminta kepada Markus, yang telah begitu lama menjadi pengikutnya dan telah mengingat apa yang dikatakan oleh Petrus, harus menuliskan apa yang telah diwartakan.
3. Eusebius), mengatakan “Telah tercatat bahwa Paulus telah dihukum penggal di Roma, dan demikian juga Petrus, telah disalibkan dalam pemerintahan kaisar Ner. Petrus disalibkan juga sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus di Yoh 21:18.
Dan masih begitu banyak lagi bukti-bukti dari tulisan Bapa Gereja yang menyatakan bahwa Petrus datang ke Roma, mewartakan Kristus, dan meninggal di Roma. Saya merasa bahwa akan sangat sulit untuk menyangkal hal ini, karena begitu banyak bukti-bukti sejarah yang mendukung bahwa Petrus meninggal di Roma.Dari bukti-bukti di atas kita dapat menyimpulkan bahwa St. Petrus memang datang ke Roma dan meninggal di Roma. Kalau ditanya mengapa Petrus datang ke Roma? Saya percaya bahwa St. Petrus sebagai rasul yang dipercayai oleh Kristus sebagai batu karang (Mat 16:18) dimana Gereja didirikan di atasnya, dan dinubuatkan oleh Yesus sendiri bahwa dia akan memuliakan Allah dengan kematiannya (Yoh 21:18-19), maka Roh Kudus sendiri yang menuntun Petrus untuk memberitakan kebenaran Kristus ke pusat dunia pada waktu itu, yaitu Roma.
Dengan demikian, banyak orang dari segala bangsa dapat mendengarkan kebenaran Kristus, sehingga St. Petrus sendiri memenuhi apa yang difirmankan oleh Kristus untuk memberitakan kebenaran ke seluruh bangsa (Mat 28:19-20). Dan melalui karya Roh Kudus inilah, dunia menyaksikan bahwa janji Tuhan yang melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman (Mat 16:18; Mat 28:20) terpenuhi dengan adanya Paus, yang menjadi uskup Roma sekaligus gembala seluruh umat Katolik seluruh dunia, yang dimulai dari Rasul Petrus.Yesus mendirikan Gereja di atas batu Karang, yaitu Petrus (Mat 16:18), dimana Yesus juga mempercayakan penggembalaan kawanan umat beriman kepada Petrus (Yoh 21:15-17). Sebelum sengsara-Nya, Yesus yang sudah tahu bahwa Petrus akan menyangkal Dia; mendoakan Petrus secara khusus, agar nantinya setelah Petrus insyaf, ia dapat menguatkan iman para rasul yang lain (lihat Luk 22:32).Petrus senantiasa disebutkan yang pertama di beberapa ayat di Alkitab (Mat 10:2-5; Mk 3:16-20; Lk 6:14-16; kis 1:13). Petrus disebutkan 118 kali di Injil, dan Yohanes 38 kali. Dan penggabungan Injil dan Kisah Para Rasul menyebutkan Petrus 171 kali dan Yohanes 46 kali.
B. Sejarah perjalanan misi Thomas ke India
Menurut Kisah Rasul Tomas, setelah hari pentakosta kedua belas rasul membuang undi untuk menentukan kemana setiap rasul diutus untuk mengabarkan Injil. Rasul Tomas mendapat tugas di India tetapi ia tidak pergi ke sana. Oleh karena itu, Tuhan mengatur agar Tomas dijual sebagai budak kepada seorang pedagang dari India yang bernama Habban, yang dating ke Yerusalem untuk mencari tukang kayu. Di India, Tomas disuruh membangun istana untuk raja Gudnaphar. Akan tetapi, uang itu digunakan untuk membantu orng miskin, sehingga raja Gudnaphar marah. Namun pada akhirnya ia bersama adiknya Gad menerima “tiga tanda materai Kekristenan” yaitu urapan minyak, baptisan dan perjamuan kudus.Menurut catatan Bapa-bapa gereja, Tomas yang merupakan salah satu dari 12 rasul Tuhan melakukan penyebaran Injil ke wilayah timur, daerah Persia dan India, di luar perbatasan kekaisaran Romawi. Pada tanggal 27 September 2006, Paus Benedict XVI mengatakan bahwa "tradisi kuno menyebutkan bahwa Tomas mula-mula mengabarkan Injil di Suriah dan Persia.
Kegiatan misi Thomas berada di India, meskipun pada awalnya dia merasa enggan memulai misinya. Thomas mengaku bahwa visi Kristus belum bisa mengubah pikirannya saat itu. Menurut tradisi, yang dibenarkan Santo Ambrosius dan Hieronimus, Thomas menyebarkan kabar gembira ke arah timur dengan mengikuti jalan para pedagang, yaitu ke Sirya, Armenia, Persia, dan India.Kristus hadir pada Thomas melalui pedagang yang akhirnya menjualnya sebagai budak istana. Suatu ketika Thomas menawarkan untuk membangun istana bagi Raja India yang akan berlangsung selamanya. Raja memberinya uang. Ternyata, Thomas justru memberikan uang tersebut kepada orang miskin. Ketika ditanya perkembangan istana, Thomas menjelaskan bahwa ia membangun istana di surga bukan di bumi.Akhirnya, setelah menyerah pada kehendak Allah, Thomas dibebaskan dari perbudakan. Thomas menabur benih bagi Gereja baru, membentuk paroki dan membangun banyak gereja di sepanjang jalan. Orang Kristen India Selatan, lebih-lebih di sepanjang pantai Syro-Malabar, percaya bahwa Thomas menobatkan Raja Gondaphur, dan bahwa mereka keturunan orang-orang Kristen abad pertama.Dekat Madras, di Kota Malaipur, Thomas menerima mahkota kemartirannya. Thomas mati ditusuk tombak. Makamnya dibuka kembali pada tahun 1523. Gereja merayakan pestanya setiap 3 Juli.
Apa yang terjadi dengannya? Thomas yang ragu-ragu tidak selamanya menjadi orang yang ragu-ragu. Ketika dia melihat Yesus yang telah bangkit, semua yang telah Yesus ajarkan selama bertahun-tahun sekarang menjadi genap, dan melalui kematian-Nya, Thomas menjadi pembawa kabar yang setia atas Tuhan-Nya.Cerita gereja mengatakan bahwa dia berkhotbah di Babilonia kuno, dekat sungai Efrat dan Tigris, yang sekarang menjadi Irak. Dia melakukan perjalanan ke Persia, yang saat ini menjadi Iran, dan terus memenangkan para murid ke dalam iman Kristen.
Pada tahun 52 SM, dia berlayar ke selatan menuju Malabar di sebelah barat pantai India. Dia mengajar, mendirikan gereja-gereja, dan memenangkan jiwa-jiwa dari kasta yang utama, Brahmana, dan kasta-kasta lainnya bagi Kristus. Ketika Portugis mendarat di India pada awal tahun 1600, mereka menemukan kelompok orang Kristen di sana -- Gereja Mar Thoma didirikan setelah Thomas berkhotbah pada 1500 tahun sebelumnya.Akhirnya, Thomas mengadakan perjalanan ke sebelah timur pantai India, mengajar dengan tak henti-hentinya. Sekitar tahun 72 SM, dia dibunuh di dekat Mylapore, di daerah yang sekarang disebut Madras. Menurut cerita, dia dibuang ke dalam sebuah lubang, kemudian ditusuk dengan sebuah tombak oleh seorang Brahmana. Dia, yang dengan kuat menyatakan ketidakpercayaannya, menyampaikan pesan kekristenan tentang kasih dan pengampunan hingga ke ujung dunia pada masa hidupnya.
C. Perjalanan Paulus dalam memberitakan Injil
Paulus ini merupakan seorang Yahudi kelahiran Tarsus. Diperkirakan ia lahir pada dekadepertama abad I, yakni 5-10 tahun setelah Yesus lahir. Seperti halnya orang-orang Yahudi pada masa itu, Paulus sejak lahir telah memiliki dua nama yakni satu nama Ibrani (Sya'ul, yang kemudian ditransliterasikan menjadi Saulus) dan satu lagi nama Yunani atau Romawi (Paulus). Penggunaan kedua nama ini sebagai pembeda antara Saulus yang belum 'bertobat' (bergerak di kalangan Yahudi) dan Paulus yang sudah 'bertobat' (bermisi di kalangan bukan Yahudi) merupakan strategi literer dari pengarang Kisah Para Rasul.Paulus tumbuh besar dalam lingkungan helenis dan juga memelihara secara sungguh tradisi Yahudi yang mengalir dalam dirinya. Ia merupakan orang yang terpelajar dan pintar dalam retorika. Bagi Paulus, titik balik yang mengubah seluruh hidupnya adalah pengalaman akan Kristus yang bangkit di dekat Damsyik. Perjumpaannya dengan Tuhan (kyrios) itulah yang menjadi motivasi dasar dari panggilan hidupnya sebagai seorang rasul (Gal. 1:16).
Ø Tiga perjalanan misi Paulus
Dalam Kisah Para Rasul, perjalanan misi Paulus di Asia Kecil dan Yunani disajikan dalam tiga putaran.
1. Perjalanan misi pertama berlangsung dari tahun 46-49. Paulus dan Barnabas pergi ke Siprus, Pafos, Perga, Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra dan Derbe. Masalah besar yang muncul yakni soal integrasi banyaknya orang Kristen bukan Yahudi ke dalam jemaat Kristen Yahudi, terutama masalah tentang sunat dan menaati hukum Taurat.Terhadap masalah ini, Paulus bersama dengan Barnabas, para rasul, dan penatua mengadakan sidang/konsili di Yerusalem, tahun 49. Hasilnya, dinyatakan bahwa sunat tidak merupakan persyaratan keselamatan. Bangsa-bangsa lain tidak boleh dibebani dengan sunat dan Taurat. Mereka diselamatkan Allah ketika percaya kepada Kristus.Pasca sidang Yerusalem, di Antiokhia, muncul permasalahan baru yakni perihal berlakunya aturan makan Yahudi (makan kosher) bagi anggota bukan Yahudi. Alhasil, Yakobus, tanpa sepengetahuan Paulus, mengirim surat kepada jemaat di Antiokhia, Siria, dan Kilikia yang berisi rekomendasi bahwa orang bukan Yahudi harus menjauhkan diri dari makanan persembahan kafir, darah, daging binatang yang mati tercekik, dan percabulan (Kis. 15:22-29).
2. Dalam perjalanan misi yang kedua (tahun 50-52), Paulus ditemani oleh Silas, Timotius, dan Lukas. Mereka antara lain bermisi ke Filipi, tempat jemaat pertamanya di Eropa, Tesalonika, Atena, Korintus, Efesus, dan Kaisarea. Paulus mengalami penolakan oleh para cendekiawan di Atena, namun misinya cukup berhasil di Korintus. Di sana, ia mendirikan jemaat yang penuh semangat. Dari kota inilah, Paulus tampaknya menulis surat pertama kepada jemaat di Tesalonika (tahun 51). Setelah itu, ia kembali lagi ke Antiokhia.
3. Perjalanan misinya yang ketiga (tahun 54-58) dimulai dengan pergi ke Efesus. Paulus menjadikan kota itu sebagai pusat aktivitas misionernya selama tiga tahun (Kis. 20:31). Di kota ini, Paulus menulis beberapa surat yakni surat kepada jemaat di Galatia, surat kepada jemaat di Filipi, dan surat kepada Filemon. Pada masa itu, jemaat Korintus sedang terpecah-belah. Paulus mencoba untuk menyatukan jemaat kembali dengan mengirim lima surat, mengadakan kunjungan, serta mengajak jemaat untuk mengumpulkan dana bagi orang miskin di Yerusalem.
Ø Akhir riwayat
Datangnya Paulus ke Yerusalem (th.58) memicu kemarahan orang-orang Kristen Yahudi. Mereka berusaha membunuh Paulus, namun untunglah ia diamankan oleh pasukan Romawi dan dipenjarakan oleh Antonius Feliks, prokurator Yudea, selama dua tahun (Kis. 23:23-33).Tahun 60, Paulus mengajukan permohonan naik banding ke Kaisar agar ia diadili di Roma (Kis. 25:11) dan ia pun tiba di Roma tahun 61. Selama 2 tahun, ia menjadi tahanan rumah dan menurut tafsiran tradisional, pada periode ini, ia menulis surat Paulus kepada Filemon, Kolose, dan Efesus. Sementara itu, Surat- Surat Pastoral (Titus, 1-2 Timotius) diperkirakan ditulis setelah ia dibebaskan dari tahanan rumah. Tahun kematian Paulus tidak begitu jelas. Eusebius memberi kesaksian bahwa Paulus ditahan untuk kedua kalinya di Roma dan kemudian menjadi martir pada masa kaisar Nero, yakni sekitar tahun 67.
Tugas :
1. Jelaskanlah secara singkat perjalanan Misi Petrus sampai pada penyaliban di kota roma!
2. Jelaskanlah 3 perjalanan Misi Paulus!
Comments