top of page
Search
lhenybessie017

Materi pertemuan VII Fenomena gereja masa kini dalam perpolitikan dan Peran kenabian gereja

Materi pertemuan VII

Fenomena gereja masa kini dalam perpolitikan dan Peran kenabian gereja bagi bangsa indonesia

A. Fenomena gereja masa kini dalam perpolitikan

Ø Pengertian Gereja

Gereja bukanlah berbicara soal "Gedung" tetapi gereja adalah sekumpulan orang-orang yang membentuk satu organisasi dan tugasnya adalah memberitakan Injil Keselamatan kepada semua orang yang belum percaya dan sifatnya universal artinya pemberitaan Injil itu harus sampai ke seluruh dunia. Hidup kita juga bisa dikatakan sebagai "Gereja" jika kita mampu menjadi saksi Tuhan dan menyatakan pekabaran Injil itu kepada mereka. Jadi dimanapun kita berada pada saat kita mampu menyelamatkan satu jiwa saja berarti kita adalah gereja itu. Gereja juga harus mampu menjadi teladan dan bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan jaman sekarang ini khususnya dalam dunia politik.Gereja harus memiliki hati serta respon yang positif di dalam menghadapi berbagai situasi yang terjadi di bangsa kita ini. Karena kita tahu di dalam situasi yang seperti sekarang ini, figur dari gereja itulah yang dibutuhkan karena kita sebagai umat yang percaya sudah diberikan jaminan hidup yang kekal, kita harus bisa menjadi sebuah lilin yang terus menyala sehingga terang itu mampu terus menerangi kegelapan yang ada.

Ø Pengertian Politik

Politik merupakan kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu entitas dan sistem politik (negara) yang mencakup proses penentuan tujuan, pelaksanaan tujuan dengan segala kebijakan-kebijakan umum dan pengaturannya. Di dalam perkembangannya, pengertian politik semakin meluas. Kehadirannya dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang ilmu-ilmu sosial telah menimbulkan perbedaan di kalangan ahli-ahli politik. Kita mengetahui juga bahwa kita juga berdiri di satu negara Reformasi. Salah satu perubahan yang terjadi di era reformasi saat ini yaitu perubahan mengenai pemilihan Presiden, bahwa pemilihan Presiden sudah dipilih secara langsung tidak lagi melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Tokoh Reformator John Calvin adalah salah satu tokoh yang patut kita teladani karena dia menekankan bahwa Reformasi memicu kepada pembaharuan kesalehan Kristen. Bahkan tokoh lebih sering terbuka berbicara tentang kesalahannya daripada kebenarannya. Politik bisa menghasilkan kebaikan dan bisa juga menghasilkan kecurangan dan hasil itu tergantung dari siapa yang berperan di balik politik itu. Jika seseorang memiliki motivasi politik hanya untuk memperoleh kekayaan, kehormatan dan kekuasaan berarti dia sudah melakukan manuver dan melanggar konstitusi.

Ø Hubungan Politik dan Gereja

"Yesus Kristus adalah Tokoh Politik". Mungkin pernytaan ini sebagian masyarakat akan sulit untuk menerimanya disebabkan oleh faktor pemikiran yang selama ini mereka beranggapan bahwa sosok Yesus Kristus hanyalah sosok yang berdiam di gereja, membaca Taurat dan tidak pernah ikut campur dengan urusan pemerintah. Mereka menganggap terlalu duniawi untuk mengatakan Yesus Kristus sebagai Politisi. Yesus adalah orang Yahudi yang hidup dalam penindasan bangsa asing selama berabad-abad. Sejak 586 SM, kerajaan Asyur, Babel, Media-Persia, Yunani, dan Romawi telah memerintah mereka. Kebanyakan dari mereka ingin hidup bebas di negara sendiri tanpa perbudakan dari penduduk luar. Sebagai warga negara tentu mereka tidak bisa berdiam diri dan menaati menyatakan dirinya sebagai Allah karena bangsa-bangsa penjajah itu berasal dari kepercayaan kafir menurut hukum Taurat.

Maka, sangat masuk akal bila Yesus menyatakan manifesto politik-Nya. Sebelum Yesus terangkat ke sorga, para murid Nya menganggap bahwa Yesus adalah sebagai pemulih bangsa Israel secara politik dan ternyata mereka selama ini sudah sangat lama menunggu berdirinya kerajaan Yahudi yang sifatnya monarkhi seperti pada masa Perjanjian Lama.Di dalam Markus 2:13-17, Matius 9:9-13 dan Lukas 5:27-32 menceritakan bagaimana pada masa pelayanan Yesus Kristus, Yesus sering bergaul dengan para koruptor atau pemungut cukai. Di kalangan para pemungut cukai, Yesus disambut dan pengajaran Nya diterima sangat baik oleh mereka. Yesus tidak memandang mereka sebagai orang yang dijauhi.

Bahkan salah satu mantan dari koruptor yang pernah menjadi alat politik dalam pemerintahan Romawi untuk memungut pajak, ia menjadi salah satu murid Yesus. Pertanyaannya, Mengapa Yesus mau melakukan hal yang mungkin dianggap sangat konyol. Jawabannya terdapat di dalam Markus 2:17. Yesus bukan mencari orang yang benar tetapi Yesus mencari orang yang berdosa. Di sinilah kita bisa melihat bagaimana sikap dan respon Yesus di dalam perjalanan hidup Nya sebagai"'Tokoh Politik".Jadi pertanyaanya, apakah jemaat gereja masa kini perlu diberikan pengajaran dan pendidikan ilmu "Politik"? Di dalam setiap pernyataan-pernyataan di atas, kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa Gereja dan Politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dikarenakan gereja seumpama seperti "Tokoh/figur" yang sangat memiliki peran yang besar dan mampu memberikan dampak yang positif bagi dunia politik sekarang ini dan yang akan datang.

Jemaat-jemaat gereja masa kini harus diberikan pendidikan akan ilmu politik sebagai satu modal untuk bisa mengikutsertakan diri dan berpartisipasi di dalam aktivitas/kegiatan yang berhubungan dengan politik sehingga dengan modal itu, para jemaat gereja semakin diperluas cakrawala nya dan kritis akan perkembangan jaman yang semakin hari semakin berubah dengan adanya banyak perubahan-perubahan di bidang ilmu pengetahuan,teknologi, serta politik. Jadi, gereja dan jemaat di dalam menjalankan perannya sebagai tokoh politik harus bisa memposisikan dirinya pada posisi yang sesuai dengan alur dan hukumnya Tuhan. Di dalam Matius 5:13-16, kita bisa menangkap pesan Tuhan ini bahwa dimanapun kaki kita berpijak, kemanapun kita pergi, situasi apapun yang terjadi di bangsa kita ini, yang harus kita pegang dan terus lakukan adalah kita harus bisa tetap jadi terang.

Sebagai orang percaya yang menjadi garam harus mampu memberikan pengaruh moral yang baik di tengah masyarakat dan memiliki integritas dalam memperjuangkan dan menegakkan keadilan, kebenaran serta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia karena inilah kunci timbulnya kepercayaan masyarakat kepada para elit politik. Sekalipun mungkin saat ini semakin maraknya muncul para koruptor-koruptor yang semakin merajalela, sikap memanipulasi, memprovokasi dan lain sebagainya. Hendaklah kita sebagai gereja itu sendiri jangan mudah kita untuk dipengaruhi oleh keadaan-keadaan tersebut melainkan kita harus bisa tetap menunjukkan terang itu dan tetap bisa menjadi penengah bukan pemihak. Sekalipun dalam dunia politik saat ini, keteladanan itu mulai memudar tetapi harus tetap kita memiliki integritas dan pendirian yang teguh pada teladan yang Tuhan telah berikan.

Kesimpulan

Politik bukan sesuatu yang dianggap najis dan kotor melainkan sesuatu yang sifatnya baik karena di dalamnya mengandung kebijakan-kebijakan dan proses penentuan tujuan yang hakiki. Dari artikel ini saya mendapat satu pencerahan dan mengubah cara berpikir saya akan arti sebenarnya politik. Karena selama ini saya menganggap bahwa kita sebagai anak-anak Tuhan tidak boleh melibatkan diri dalam dunia politik tetapi pada saat saya sadar dan mengetahui saat ini bahwa Yesus sendiri adalah "Tokoh Politik". Kemungkinan besar faktor yang mempengaruhi cara berpikir saya akan politik dikarenakan saya melihat banyaknya para politikus-politikus yang tidak lagi menunjukkan satu keteladanan yang baik bagi masyarakatnya sehingga saya menyimpulkan selama ini bahwa politik itu adalah kotor.Tetapi sekarang saya tahu dan banyak belajar dari setiap proses perjalanan kehidupan pelayanan Yesus Kristus,Dia bergaul banyak dengan para-para koruptor/pemungut cukai dan Tuhan menunjukkan satu keteladanan yang sangat baik dimana Tuhan tetap mengasihi mereka yang jahat dimata manusia karena Tuhan menghendaki bukan orang baik yang membutuhkan kasih melainkan orang jahat dan yang terhilang.

Kisah Yesus juga pada waktu Ia dihakimi oleh para kaum Farisi dan Saduki disitu saya melihat juga akan respon dan tindakan Yesus dalam menghadapi mereka yang sudah berbuat tidak semena-mena terhadap Yesus. Sehingga buah dari semua tindakan-tindakan Yesus menghasilkan yang terbaik karena Yesus menjadikan "Kasih"sebagai pedoman kehidupan Nya. Yesus sebagai "Tokoh Politik" membuktikan kepada kita bahwa kita Dia adalah tokoh yang sempurna dan patut dicontoh.Kiranya kita sebagai gereja itu sendiri dan jemaat-jemaat yang ada, kita juga bisa belajar dan terus belajar untuk bisa mengikuti teladan Kristus itu. Kita adalah umat yang sudah Tuhan pilih dan kita hidup di dunia dimana terdapat kehidupan ilmu teknologi, kebudayaan, serta politik dan kita tidak bisa mengelak dari smua pergerakan-pergerakan itu tetapi tugas kita adalah harus bisa menghadapinya dengan positif dan menjadikan kasih itu sebagai dasar utama di dalam menjalani tugas kita sebagai tokoh politik-politiknya Tuhan. Pada saat terang itu terus menyala dan tidak padam, maka percayalah bahwa bangsa Indonesia ini akan pulih kembali dari segala niat-niat orang jahat yang mencoba untuk menghancurkan bangsa ini.

B. Peran kenabian Gereja bagi Bangsa indonesia

Para nabi mengamanatkan pada para pemuda untuk terjun di dunia politik bersama dengan warga negara lainnya. Menurut para Uskup, berpolitik merupakan “usaha yang luhur” untuk “mengusahakan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat umum demi kemajuan hidup bangsa sesuai dengan harkat kemanusiaannya dan demi persahabatan dan perdamaian antarbangsa.”Berpolitik berarti “melayani masyarakat, bukan main kuasa.” Oleh karenanya para uskup mendorong umat Katolik yang berpolitik untuk melaksanakannya berdasarkan tolok ukur kemanusiaan yang adil dan beradab. Umat Kristen dihimbau untuk tetap mengindahkan moral ketika berpolitik. Caranya dengan menghindari kebohongan, tindak korupsi, pemakaian intimidasi dan kekerasan. Selain itu, umat Katolik juga dilarang untuk mencapai tujuan-tujuannya dengan mengorbankan kepentingan dan kesejahteraan umum, hak dan kebahagiaan orang lain, terlebih orang-orang kecil.

Dalam kehidupan berpolitik dibutuhkan orang-orang yang punya cita-cita luhur. Maka para uskup mendorong umat Katolik untuk bekerja sama dengan saudara-saudara dari semua golongan, aliran dan agama mencurahkan tenaga demi kemajuan nusa dan bangsa kita. Para uskup juga mengingatkan bahwa Pancasila dapat dijadikan landasan maupun acuan yang kuat dan aman untuk memecahkan permasalahan, dan mengembangkan seluruh kehidupan dan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, Pancasila perlu benar-benar diterapkan dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan Pancasila, para uskup menegaskan prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Proses pembangunan harus selalu menghormati harkat dan martabat kemanusiaan segenap warga, kelompok dan golongan masyarakat.

2. Tujuan-tujuan politik tidak boleh diusahakan dengan mengabaikan, apalagi melanggar hak-hak asasi manusia setiap warga negara, kelompok dan golongan manapun.

3. Perlu dikembangkan semangat persaudaraan dan kebersamaan antar golongan budaya, etnis, agama dan kepercayaan sebagai kerangka hidup bersama bangsa Indonesia.


4. Pembangunan secara nyata harus mewujudkan solidaritas dengan saudara-saudari sebangsa yang paling miskin dan lemah, dengan mereka yang tidak berdaya, yang mudah menjadi korban pembangunan. Usaha pembangunan tidak boleh mengorbankan orang kecil.

5. Hidup bersama bangsa Indonesia harus berlandaskan hukum yang berkeadilan. Maka hukum yang ada harus mencerminkan rasa keadilan.

Demikianlah penjelasan mengenai peran gereja dalam pembangunan bangsa. Orang Kristen memang tidak boleh menutup mata pada politik, apalagi ketidakadilan dalam pembangunan. Ketika menjabat di posisi pemerintahan pun ayat Alkitab tentang bersumpah tetap harus diperhatikan. Kejujuran adalah yang utama, seperti dalam ayat Alkitab tentang kejujuran. Di dunia banyak tokoh Kristen yang memperjuangkan kebenaran


Soal

Jelaskan menurut pendapat anda fenomena gereja masa kini dalam perpolitikan!



61 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page